Agen Judi Poker - Transportasi kereta api kerap menjadi pilihan traveller untuk berlibur maupun beraktifitas. Tahukah traveller stasiun kereta api di Jakarta yang paling keren? Berikut ulasannya.
Indonesia memang memiliki segudang stasiun kereta api. Berbicara Ibukota Jakarta, maka terdapat banyak stasiun kereta api yang kerap menjadi pilihan masyarakat untuk dijadikan tempat persinggahan menanti kereta yang akan dinaiki tiba.
Menempati urutan pertama adalah stasiun Gambir, tempat pemberhentian ternama di Jakarta ini memang menjadi terbesar. Pasalnya, kereta api yang melintasi disini bukan sebatas kereta api dengan tujuan Bogor maupun Kota saja melainkan kereta tujuan luar kota termasuk ke Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang serta kota besar di Indonesia lainnya.
Stasiun yang dibangun pada 1930 dengan nama kali pertama adalah Stasiun Koningsplein dan mendapatkan renovasi secara besar-besaran pada 1990-an. Stasiun ini mempunyai empat jalur.
Stasiun Gambir melayani transportasi kereta api untuk tujuan-tujuan utama di Pulau Jawa. Di stasiun ini, tersedia pula bus DAMRI untuk menuju Bandara Soekarno Hatta. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta.
Tak itu saja, tempat untuk menunggu tibanya kereta pun juga dibuat senyaman mungkin oleh pihak pengelola Stasiun Gambir. Banyak pula terdapat mini market, stasiun kereta api ini juga dilengkapi beberapa store makanan ternama, baik dari Indonesia hingga luar negeri.
Selain itu terdapat pula beberapa kedai kopi yang siap menemani traveller untuk menghilangkan kejenuhan menunggu kereta api.
Bahkan, demi membuat traveller lebih nyaman maka fasilitas wifi juga tersedia dengan baik. Maka wajar, bila banyak turis asing juga memakai jasa kereta api di stasiun Gambir untuk berlibur.
Jakarta Kota
Stasiun yang satu ini lebih dikenal dengan nama Stasiun Beos. Ternyata Beos merupakan singkatan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij.
Dibangun 1870 dengan nama Stasiun Batavia Zuid ini sempat ditutup karena renovasi pada 1926. Kemudian, stasiun ini digunakan kembali 8 Oktober 1929.
Pengoperasian kembali Stasiun Jakarta Kota diresmikanoleh Gubernur Jenderal A.C.D. de Graeff dengan proses upacara besar.
Jika dilihat, stasiun tertua ini dikemas dengan gaya art deco didesain dan dibangun dengan kombinasi struktur dan teknik Eropa yang dipadukan dengan bentuk tradisional setempat. Dari segi lintasan kereta api juga cukup banyak, dimana memiliki rel serta peron berjumlah 12.
Selain kereta menuju Bogor, di tempat ini pun juga terdapat beberapa rute kereta api menuju pulau Jawa hingga Tangerang serta Bekasi.
Tak itu saja, dari sisi kenyamanan sangat diperlihatkan. Udara yang segar bisa dirasakan di stasiun ini, belum lagi banyak kedai makanan yang bisa dibilang hampir menyerupai stasiun Gambir.
Dukuh Atas
Stasiun yang satu ini dahulunya menjadi salah satu stasiun kereta api di Jakarta yang tak disukai traveller. Terlebih selain tak memiliki fasilitas penerangan yang memadai, stasiun ini kerap dianggap tempat paling rawan.
Tetapi semuanya berubah, ketika stasiun ini berubah nama menjadi Stasiun Sudirman. Nama stasiun ini diambil dari Jalan Sudirman yang melintas di depan stasiun ini. Stasiun yang terdiri dari dua lantai ini terletak di tepi Kanal Banjir Barat.
Dalam rencana pembangunan jalur transportasi massal di Jakarta, Stasiun Sudirman direncanakan menjadi stasiun pusat dan awal menuju Terminal Lebak Bulus.
Stasiun ini juga direncanakan menjadi stasiun interkoneksi monorail dan antarmoda bagi seluruh jenis angkutan di DKI Jakarta.
Stasiun Sudirman juga menjadi stasiun yang dekat dengan akses Transjakarta Busway koridor 1 (Blok M-Kota), koridor 4 (Sudirman-Pulogadung) dan koridor 6 (Sudirman-Ragunan).
Bahkan, perubahan stasiun kereta api yang satu ini terus dilakukan termasuk melengkapi fasilitas umum yang diperlukan para penumpang. Stasiun ini tidak melayani rute ke luar kota, dan hanya diperuntukan untuk kereta api tujuan Jabodetabek.
Manggarai
Stasiun kereta api yang satu ini menjadi pusat perpecahan seluruh kereta api di Jakarta baik yang beroperasi menuju jabodetabek maupun menuju pulau Jawa lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Solo dan sebagainya.
Pembenahan di stasiun ini terus dilakukan agar menjadikan stasiun Manggarai jadi layak untuk dinikmati traveller maupun masyarakat Indonesia khususnya Jakarta.
Apalagi stasiun yang dibangun Ir. J. Van Gendt 1912, tetapi pengoprasiannya diresmikan 1 Mei 1918 ini menjadi stasiun ini dipakai sebagai pemindahan Ibukota Indonesia dari Jakarta menuju Yogyakarta.
Hal ini ditandai perjalanan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta menggunakan kereta api yang berangkat dari Stasiun Manggarai di jaman kala itu.
Stasiun Manggarai mempunyai 10 jalur kereta api. Di stasiun ini saat ini dibangun underpass seperti di Stasiun Pasar Senen, supaya memudahkan untuk mencapai peron dan tak ketinggalan kereta api.
Tak itu saja, traveller kerap memanfaatkan stasiun kereta api Manggarai sebagai tempat selfie. Maklum saja, bentuk stasiunnya masih original.