Friday, January 29, 2016

Agen Poker Online - Meski sudah mengantongi empat alat bukti, namun penyidik Polda Metro Jaya tak kunjung menetapkan tersangka. Hal itu lantaran perbedaan keyakinan dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Foto: Istimewa
Penyidik dan Jaksa Beda Keyakinan soal Kasus Mirna - Bet2Poker

"Saya sih yakin, cuma JPU-nya enggak yakin," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti sesaat sebelum menuju Kejaksaan Tinggi, Jumat (29/1/2016).

Alhasil, JPU pun menyarankan agar penyidik melengkapi beberapa barang bukti. Dan kini, penyidik kembali mendatangi Kejati DKI guna melengkapi barang bukti yang kemarin diminta. "Keyakinan kita berbeda dengan keyakinan JPU. Kalau JPU kan ada tambahan," ujarnya.

Krishna beserta jajarannya pun sudah meninggalkan Gedung Direktorat Kriminal Umum sejak pukul 13.40 WIB. Mereka pun menginginkan mempaparkan lagi hasil penyelidikan yang sudah dikumpulkan selama ini.

"Kami jam 2 ekspos lagi dengan Aspidum hasil yang kami miliki, nanti dari hasil konsultasi kita kembali gelar perkara," tutupnya.

Posted by : 

Agen Bandar Poker - Belakangan ini Kejaksaan Agung sibuk mengobral SMS yang disebutnya sebagai ancaman. SMS tersebut diumbar di forum Rapat Dengar Pendapat DPR dan juga dibawa ke ranah Bareskrim Mabes Polri.

Jaksa Agung, HM Prasetyo (Foto: Dok. Okezone)

Pengamat Hukum dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, menilai apa yang dilakukan Kejaksaan Agung sebagai upaya defensifnya terhadap berbagai kesalahan yang telah dilakukan.

Pangi menilai jika selama ini Jaksa Agung hanya mengurusi penegakan hukum yang bersifat politik, bukan menegakan supremasi hukum yang harus diutamakan. "Ketika hukum diintervensi oleh politik, itu bisa gawat. Karena faktanya, supremasi hukum selalu kalah oleh realitas politik, contohnya saja Jaksa Agung yang terkesan bermain politik dalam penegakan hukum," papar Pangi, saat diwawancara Bet2Poker melalui sambungan telefon, Jumat (29/1/2016).

Jaksa Agung HM Prasetyo, menurut Pangi, harus segera melepas atribut politik yang disandangnya. Fakta bahwa ia adalah salah satu kader Partai Nasdem menunjukan bahwa HM Prasetyo tidak serius dalam penegakan hukum di Indonesia.

"Demokrasi harus tegas, tak boleh dicampuri politik, HM Prasetyo harus segera melepaskan atribut partai. Kepentingan rakyat harus diutamanakan, bukan kepentingan partai," ujar Pangi.

Diketahui sebelum membesar-besarkan SMS di DPR dan Bareskrim, Kejaksaan Agung menjadi sorotan karena disebut dalam kasus dugaan suap pengamanan kasus Bantuan Sosial Sumut.

Adalah asisten OC Kaligis, Fransisca Insasi Rahesti yang membongkar rencana pemufakatan jahat mengamankan kasus tersebut. Sisca menyebut bosnya, OC Kaligis, eks Dewan Penasehat Hukum Partai Nasdem, sebagai perancang utama rencana penghentian kasus dugaan korupsi Dana Bantuan Sosial dan Bantuan Daerah Bawahan di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara di Kejaksaan Agung.

Dalam persidangan, Sisca mengungkap, perintah Kaligis untuk menghubungi Patrice Rio Capella. Sisca juga menyebut kalau Kaligis ketika itu mengaku dekat dengan Jaksa Agung H. M. Prasetyo. "Jadi di ruang makan Pak O. C Kaligis bilang Sisca, saya sebenarnya dekat dengan Pak Pras, nanti kau tolonglah dengan Rio," kata Sisca menirukan ucapan OC Kaligis.

Setelah mendapat instruksi, Sisca langsung menghubungi Patrice Rio Capella untuk bertemu. Patrice merupakan teman sekampus Sisca di Universitas Brawijaya. Pertemuan pun digelar di Hotel Mulya, Jakarta.

Mei 2015 saat pertemuan dengan Fransisca Insani Rahesti di sebuah cafe di dekat Planet Hollywood. Sisca memberikan uang Rp200 juta sesuai permintaan Rio. Menurut Sisca dalam sidang Tipikor 27 Januari 2016, uang tersebut diminta Rio untuk mempengaruhi pejabat di Kejaksaan Agung untuk memudahkan penghentian penyidikan perkara dugaan korupsi Bansos.

Penerimaan uang Rp200 juta oleh Rio dari Evy, istri Gatot, melalui Sisca, diketahui Surya Paloh, Ketua Umum Nasdem. Bahkan, Surya Paloh memanggilnya secara langsung. Tapi, bukannya menyuruh untuk mengembalikan uang atau menghentikan perbuatan anak buahnya, Surya Paloh malah mengingatkannya untuk berhati-hati. "Ya sudah, hati-hati saja kalau begitu," ujar Paloh dikutip dari berita acara pemeriksaan (BAP) Rio dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 30 November 2015.

Posted by : 


Agen Judi Poker - Akhir-akhir ini saksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, sering muncul di televisi nasional. Kemunculan Jessica untuk membeberkan kronologi dan kedekatannya dengan Mirna.

Dharmawan Salihin (Foto: Lina Fitria/Okezone)
Ayah Mirna ke Jessica: Tinggal Saja Sana di Australia! - Bet2Poker

Ayah Mirna, Dharmawan Salihin, seakan tak peduli dengan sikap Jessica itu. "Siapa (Jessica)? Biarin saja ya. Orang dia punya hak jadi warga negara ya, walau enggak tahu dia warga negaranya mana," kata Dharmanwan Salihin kepada Okezone di rumahnya, Jalan Sunter Garden Blok D 3 Nomor 8-10, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (29/1/2016).

Selain itu, kata Dharmawan, Jessica sempat melontarkan ketidaksukaan ke masyarakat Indonesia yang menuduhnya sebagai dalang atas tewasnya Mirna usai meminum kopi di Kafe Olivier, West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari 2016.

"Ya kalau dia (Jessica) enggak suka sama orang Indonesia, jangan tinggal di Indonesia kali. Tinggal saja sana di Australia. Kalau kita mah cinta sama Tanah Air," ucapnya.

Setelah kejadian itu, Jessica dinilai kurang kooperatif dalam menyelesaikan kasus ini dan kerap berbelit-belit. Lebih lanjut Dharmawan mengatakan, jika Jessica datang langsung bertemu dirinya untuk menjelaskan permasalahan yang ada, maka masalah tidak akan besar seperti ini.

"Gini ya, kalau dia tidak salah, ngapain dia ribet ke sana ke sini, pakai pengacara segala. Dia datang saja ke sini baik-baik, ngejelasin. Nanti kan kita analisis, oiya ya. Sekarang mah secara logika saja, yang pesan kopi kan dia," tuturnya.

Posted by : 

Agen Bandar Poker - Salah satu nama yang digadang-gadang akan maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau akrab disampa Kang Emil.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (dok. Okezone)
Pilgub DKI, Akom: Ridwan Kamil di Jabar Aja - Bet2Poker

Mengomentari hal tersebut, politikus Partai Golkar yang juga Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) menilai Ridwan Kamil lebih baik tetap mengabdi di Bandung atau Jawa Barat saja.

"Saya tidak ikhlas Ridwan Kamil di Jakarta. Jangan dibawa ke sini," kata Akom.

Menurutnya, warga Jawa Barat lebih membutuhkan Ridwan Kamil. Bahkan ketika diduetkan dengan Tantotwi Yahya ataupun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Akom tetap tidak setuju.

"Jawa Barat untuk Pak Ridwan Kamil, jadi jangan dialih-alihkan. Enggak ada (duet) Ridwan Kamil," tegasnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil memang dibidik dalam penjaringan calon Gubernur DKI Jakarta oleh Partai Gerindra. Namun yang bersangkutan tidak hadir dalam proses yang dilakukan DPD Gerindra DKI Jakarta itu.

Posted by :


Bet2Poker
Agen Poker Online - Marianus Adolfus Anin, (24), meregang nyawa usai berpesta miras oplosan bersama tujuh rekannya di rumah Gabriel Bani, Kampung Bansone, Kelurahan Bansone, Kecamatan Kota, Timor Tengah Utara, NTT.

Tenggak Miras Oplosan, Marianus Tewas - Bet2Poker

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Pada Polres TTU, Iptu Petrus Liu menceritakan, korban menenggak miras sejak Kamis tengah malam kemarin, karena sudah tak sanggup minum korban berpamitan untuk pulang ke rumahnya.

Saat pulang, korban diantar oleh rekannya bernama Andri Lelan sekira pukul 01.00 Wita Jumat (29/1/2016) dini hari tadi. Kemudian saat korban sudah masuk ke rumah, rekannya Andri lalu melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya yang berada tak jauh dari rumah korban. Tidak tahunya pada pagi hari Marianus sudah ditemukan tewas di depan rumahnya.

"Pagi tadi, korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan posisi tidur tertelungkup di luar rumah, kemudian terdapat luka tergores pada dahi, kedua lututnya dan keluar darah dari hidung," tutur Liu, Jumat siang.

Untuk kepentingan penyelidikan, jasad korban dibawa ke RSUD Kefamemanu untuk divisum, namun saat hendak dilakukan autopsi, keluarga malah menolak langkah dari polisi, sehingga pihak kepolisian akhirnya menyerahkan kembali jasad korban kepada keluarga untuk disemayamkan.

Posted by : 


Thursday, January 28, 2016

Agen Poker Online  - Kecamatan Pakis memiliki angka ibu melahirkan di bawah umur yang cukup tinggi. Selama kurun waktu enam bulan (Januari-Juni 2015), tercatat ada sebanyak 67 anak dibawah usia 17 tahun yang melahirkan anak.

ilustrasi (foto: Okezone)
Waduh, Masih Kecil Sudah Punya si Kecil - Bet2Poker

Kepala Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti mengatakan, temuan data tersebut akan dilakukan pengecekan kembali kebenarannya. Nantinya, akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kemenag.

“Kami akan cek terlebih dahulu temuan data itu. Pencegahan ke depan, kami akan melakukan kerja sama dengan instansi terkait. Kami juga berharap adanya peran sekolah,” katanya, dikutip dari KRjogja, Kamis (28/1/2016).

Sementara Camat Pakis, Mashadi, mengatakan, dari jumlah tersebut, pihaknya tidak mengetahui apakah mereka menikah atau tidak. “Temuan ini baru kami peroleh desember 2015 kemarin. Ini akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kami dalam mensosialisasikan pentingnya menikah pada usia yang sudah cukup, atau minimal 17 tahun," katanya.

Informasi dari Puskesmas Pakis, rata-rata terdapat 10 anak di bawah 17 tahun yang melahirkan anak tiap bulannya. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada segenap perangkat desa diwilayahnya. “Kami menghimbau kepada perangkat desa untuk memastikan umur apakah sudah 17 tahun atau belum ketika memberi pengantar menikah," imbuhnya.

Posted by :

Agen Judi Poker - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso tidak mempersoalkan langkah DPR yang membentuk Tim Pengawas Intelijen Negara.Bang Yos, sapaan akrabnya, tidak mengambil pusing ‎atas keputusan jajaran parlemen tersebut.

Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso (foto: Okezone)
BIN Diawasi, Sutiyoso: Enggak Masalah - Bet2Poker

‎"Enggak masalah lah. Asal diatur apa saja yang akan dikerjakan pada kita. Kan kita harus terus tetap menjaga kerahasiaan," ujar Sutiyoso di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/1/2016).

‎Ia menilai, apa yang diputuskan parlemen sesuai amanah undang-undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara.

"Pada pasal 43 itu memang ada, BIN diawasi. Itu kan hanya bekerja saat kita dianggap keluar dari Undang-undang. Gitu," papar Sutiyoso.

Tim Pengawas Intelijen resmi dilantik dalam rapat paripurna DPR yang digelar pada Selasa, 26 Januari 2016.

Pembentukan tim yang merupakan usulan dari Komisi I DPR pada pertengahan Juni 2015 lalu itu, diktuai oleh Ketua Komisi I Mahfud Siddik, yang berasal dari Fraksi Partai Keadilan Sejahteran.

Posted by : 

Agen Bandar Poker - Seorang siswa SMA Negeri 100 Jakarta bernisial NA membuat petisi di laman Change.org. Ia melakukan hal itu sebagai bentuk protes pemasangan kamera pengintai atau CCTV di dalam toilet sekolah.

Ia membuat petisi yang berjudul 'Copot Kamera CCTV di Toilet Siswa Sekolah Kami' serta ditujukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kini dipimpin Anies Baswedan.

Protes Pemasangan CCTV di Toilet - Bet2Poker


"Mungkin langsung saja saya jelaskan ke intinya. Di toilet siswa sekolah kami, SMA Negeri 100 Jakarta, terpasang kamera CCTV (closed-circuit television) yang dipasangkan oleh pihak sekolah. Ini merupakan bagian dari kejahatan yang tak bermoral pak!" tulis NA dalam petisinya.

Menurutnya, toilet merupakan tempat yang sangat privasi. Pelaku kejahatan bisa saja mengetahui semua kegiatan dan aktivitas yang dilakukan siswa ketika buang air atau lainnya.

"Jadi saya mohon dengan hormat kepada Bapak untuk menyelediki kasus ini, mencabut kamera CCTV tersebut, dan menangkap tersangka yang memasang kamera tersebut. Saya dan beberapa teman (cukup banyak) telah menuliskan surat permohonan pencabutan kamera CCTV tersebut dan kami masukkan pada kotak saran," paparnya.

 
Protes Pemasangan CCTV di Toilet - Bet2Poker

"Namun sampai saat ini pihak sekolah kami belum juga memberikan konfirmasi mengenai hal ini dan sampai saat ini kamera CCTV tersebut masih terpasang di toilet siswa sekolah kami. Jadi, saya mohon kepada bapak untuk menyelesaikan masalah ini ya pak," lanjut NA.

Petisi yang sudah mendapat 201 dukungan ini juga menampilkan beberapa tautan foto pemasangan kamera CCTV di dalam toilet SMAN 100 Jakarta.

"Itu kamera yang terpasang di toilet siswa lantai 1 pak, di toilet siswa lantai dasar juga ada pak, tapi maaf pak saya lupa ambil gambarnya. Mungkin itu sudah lebih dari cukup ya pak," tutup NA.

Posted by : 

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!